Menulis Kembali

Yup, I’m back to this blog. After a long time ago become hiatus. Sedikit merubah template, dan merubah suasana. Ingin sekali rasanya membenahi blog ini, terutama membereskan tag-tag pada posting-posting saya. Ada rencana sekilas yang terlintas di benak saya untuk lebih serius dalam blogging, seperti halnya kawan-kawan di komunitas id-gmail. Menulis hal-hal yang serius yang mungkin bertema lifehack, dream, ataupun earth sciences. Ya, hal-hal yang serius. Sudah lama sekali saya meninggalkan dunia keseriusan. Terlihat dari beberapa posting terdahulu, hanya posting tentang pointless nostalgic.

Mari mulai menulis kembali, mari mulai menata kembali diksi yang tercecer, mari merangkai rangkaian peristiwa hari-hari yang kita alami. Pastinya blog bisa menjadi gerakan menarik seperti gerakan Free Burma, ataupun cuma gerakan cinta kasih seperti Pesan Cinta Blogger Indonesia terhadap pakar sejarah kita, Om Roy Suryo.

Satu ketika di kelas pelajaran bahasa Indonesia beberapa tahun yang lalu, seorang editor penerbit buku Mizan yang menjadi guru di kelas kami, selalu menekankan, “Rajinlah menulis”. Kala itu, sewa internet masih Rp. 6000 per jam, Search engineyang kami kunjungi selalu yahoo, IRC masih jaman, dan IMHO CMIIW, blog belum se-trendy seperti sekarang ini. Dan Tuhan sepertinya berpihak pada kemajuan media informasi bernama blog. Tentunya, blog bukan tren sesaat.

Disamping penyimpangan penggunaan blog sebagai media penyimpanan pornografi gaya baru, karena geocities.com kayaknya udah gak nge-gigit lagi, blog tetap menjadi daya tarik tersendiri sebagai penikmat pop culture journalism. Saya tidak menyangka bakal terkesima dengan genre symphonic metal kalau tidak ada review dari Kang Jae, ataupun mungkin kita mungkin selalu terjebak dengan Maxgain, seandainya tidak ada posting-posting dari admin-milis-se-Indonesia dengan kumpulan scam Maxgain-nya.

Saya kira, satu kesimpulan yang saya capai malam ini sudah saya dapatkan. Motivasi untuk menulis kembali.

Mari menulis kembali.